Duel antara Lazada dan Blibli menunjukkan bagaimana e-commerce berjuang untuk diferensiasi di pasar Asia Tenggara yang jenuh. Lazada, dengan dukungan kuat dari Alibaba, memposisikan dirinya sebagai hub regional dengan penekanan kuat pada logistik lintas batas (cross-border) dan produk dari Tiongkok. Meskipun menghadapi tantangan dalam beberapa tahun terakhir, Lazada tetap menjadi pemain kuat, khususnya dalam kategori fesyen dan elektronik, dengan fokus yang lebih terstruktur pada mall (brand resmi).

Blibli, sebagai platform yang didukung oleh Djarum Group, sering menekankan pada kualitas dan orisinalitas produk, serta layanan pelanggan yang unggul. Blibli unggul dalam kategori produk fisik yang lebih besar dan mahal (seperti peralatan rumah tangga dan gadget), menawarkan layanan BlibliMart untuk kebutuhan sehari-hari, dan memberikan jaminan keaslian serta opsi pengiriman yang andal. Blibli menarik bagi konsumen yang memprioritaskan kepercayaan dan layanan premium di atas harga termurah.

Baca Juga : Diduga Terganggu Oleh Musik Terlalu Keras, Pria Mabuk Tikam Tetangga Pakai Sangkur Hingga Tewas

Secara ringkas, Lazada bersaing dengan jangkauan regional dan dukungan Alibaba, menarik pembeli yang mencari variasi produk dari Tiongkok. Blibli bersaing dengan fokus pada kualitas dan layanan pelanggan lokal, menarik pembeli yang mencari pengalaman belanja yang terjamin dan terpercaya. Keduanya berusaha mengukir ceruk yang berbeda dari dominasi Shopee dan Tokopedia di pasar massal.

Baca Juga : Simak Berita Terbaru Terungkap Gestur Siswa SMAN 72 Sebelum Ledakan: Analisis CCTV dan Motif di Baliknya