Festival budaya lokal kembali digelar di sejumlah kota besar sebagai upaya melestarikan warisan tradisi Indonesia. Batik, wayang, dan kuliner khas menjadi daya tarik utama, dengan dukungan pemerintah daerah yang ingin menjadikan budaya sebagai magnet wisata.
Pameran seni rupa dan kriya juga digelar di pusat-pusat kebudayaan. Generasi muda dilibatkan agar lebih dekat dengan warisan leluhur. Para kurator menekankan pentingnya inovasi tanpa meninggalkan akar tradisi.
Baca Juga : Guru Madrasah Gelar Aksi Tuntut Kesetaraan dan Pengangkatan Sebagai PPPK
Diplomasi budaya makin terasa lewat partisipasi Indonesia dalam festival internasional. Delegasi seni yang dikirimkan menampilkan tarian tradisional dan musik etnik, sekaligus memperkenalkan nilai gotong royong sebagai identitas bangsa.
Di sektor pendidikan, sekolah dan kampus menambah program literasi budaya. Mahasiswa diberi ruang untuk mengeksplorasi seni daerah dan mengangkatnya ke media digital. Upaya ini dianggap penting untuk melawan dominasi budaya populer asing.
Baca Juga : Pertamina Perkirakan Kebutuhan BBM Saat Libur Natal dan Tahun Baru Meningkat 2,3 Persen
Pengamat budaya menilai, sinergi antara pemerintah, komunitas, dan pelaku kreatif dapat menjadikan budaya tradisional bukan hanya tontonan, tetapi juga sumber ekonomi kreatif yang berdaya saing global.
